Saya Suka Kumamoto

Ini draft lama yang akhirnya dipost juga.

***

Akhirnya aku dikasih kesempatan pergi ke Jepang dalam rangka pementasan teater berbahasa Jepang. Seneng—banget—udah—nggak—bisa—pake—tolak—ukur.

Terima kasih buat semua yang udah support pementasan Enjuku di Kumamoto. Terima kasih atas sambutan hangatnya. Terima kasih atas keramahan dan bantuannya. Terima kasih banyak Panitia Pementasan Kumamoto dan semua temen-temen Kumamoto atas semuanya.

Aku masih inget kali pertama nyampe di Kumamoto. Begitu landing, setelah kira-kira 2 jam penerbangan dari Haneda, tepat waktu lagi dorong-dorong troli keluar, tau-tau udah rame disambut di bandara. Udah nggak ngerti mau nahan nangis kayak gimana. Sambil liat tulisan besar yang dibawa temen-temen Kumamoto, “Selamat Datang Kembali di Kumamoto”.

Semua orang-orang Kumamoto menyenangkan. Dari bandara langsung ketemu panitia, ada pesta syukuran, dan perkenalan. Hangat. Aku lupa namanya gedung apa, tapi di depannya ada pohon sakura, lagi mekar.

Mau nangis lagi.

Di sana semuanya ngobrol-ngobrol walaupun bahasa kita udah campur-campur Jepang-Inggris-Indonesia-Tubuh. Tapi menyenangkan. Rasa kayak diterima itu langsung muncul. Habis itu langsung ke hotel, beresin barang-barang buat pementasan lusa.

Besoknya harus ke gedung pementasan. Siap-siap, rehearsal.

1 April 2015
Malem pertama ketika nyampe dikasih izin pergi keluar hotel, tapi yang deket-deket aja. Akhirnya aku, Rizka, dan yang lain pergi ke luar. Kita jalan ke shopping street bentar, terus foto sekali, habis itu pulang lagi, di jalan mampir ke konbini (lawson) beli makanan.



2 April 2015
REHEARSAL. Sibuk, iya sibuuuk! Semua punya kerjaan masing-masing, mulai dari tata panggung, pameran, kostum, dan lain-lain. Waktu itu aku kebagian di kostum, setrika kimono, gantung-gantung baju, rapi-rapi make-up, sisirin wig, dan lain-lain-lain-lainnya. Walaupun kurang tidur, ngantuk di jam-jam setelah makan siang, tapi seru-seru aja kalo dikerjain bareng-bareng. Buktinya mood aku aman. Nggak rusak. Malemnya tidur. Udah nggak boleh dan nggak kuat juga kalo mau jalan keluar.

3 April 2015
Pementasan pertama di Kumamoto. Lokasi pementasannya deket dari hotel, tinggal jalan beberapa menit. Di depannya ada pohon sakura, di bawah pohon sakuranya suka ada orang-orang (biasanya nenek-nenek) duduk di bangku dan ada mejanya, sambil ngobrol di bawah sakura.


Pementasan Kumamoto selesai ditutup Kumamon Dance yang ternyata dibantu sama temen-temen Kumamoto yang lari-lari bawa boneka Kumamon di sekitar penonton. Aku dari panggung liatnya sambil nahan nangis, sambil tetep senyum lebar dan nari Kumamon Dance.

4 April 2015
Hari ini jalan-jalan. Tapi sebelumnya ada shooting buat video lagu Sakura Yo. Panitia Kumamoto yang buat projectnya. Rasanya bingung harus bilang terima kasih berapa kali lagi. Habis itu makan siang bareng sama panitia dan temen-temen Kumamoto.



Habis makan diajak jalan-jalan ke Daiso. Naik trem, ke Istana Kumamoto. Terus ke shopping street (aku lupa namanya) di sekitar situ juga. Diajak makan Manju (kue manis isi kacang), minum ocha, terus kagetnya tiba-tiba ada obasan (bibi) pemilik toko bawa tulisan “Selamat datang di Kumamoto! Assalamu’alaikum”. Toko obasan ini ternyata jual kerajinan tangan khas Indonesia. Seneng dengernya.




Malemnya pesta syukuran. Nah, begitu selesai pestanya, orang-orang udah pada sadar kalo besok harus lanjut ke Fukuoka (pementasan kedua). Akhirnya inget berarti abis ini nggak ketemu lagi. Aku liat Hayakawa-san nangis, karna susah nahannya aku juga nangis. Pamitan sama temen-temen Kumamoto yang ternyata bisa goyang dumang (ini gara-gara kak Fany). Terima kasih semuanya!!!

5 April 2015
Bangun pagi banget dan langsung naik bis ke Fukuoka. Siap buat pementasan kedua.

Dadah Kumamoto. Rasanya nggak mau ninggalin kota yang satu ini. Satu kali ke sini, aku langsung jatuh cinta. Jalanannya, deretan pohon sakura di sepanjangan jalan, pemandangan yang masih hijau, udaranya, orang-orangnya, dan Kumamonnya. Aku bakal kangen. Kangen banget. It has been a wonderful experience working with such a great people. Terima kasih Kumamoto!





Suatu saat aku ke sana lagi. Tinggal di sana. Amin. Dream accepted.

Comments