Nggak, aku
nggak apa-apa kok. Aku meramaikan diri sendiri biar nggak begitu banyak meracau
ini itu. Aku sedih. Terus apa gunanya hal-hal yang belakangan ini aku lakuin? Nope. Jadi percuma senjata, tameng, atau
meriam buat pertahanin semuanya. Toh kastilnya hancur juga. Kastil yang aku
banggain, yang aku jaga supaya tetep utuh, ternyata hancur gitu aja. Iya,
hancur dan aku masih ada di dalemnya. Nggak didengar. Aku masih sayang tapi
percuma. Bla-bla-bla mungkin dengungan lebah lebih bisa didengar daripada aku. Tapi
Tuhan lebih bisa dengar dan bisa lebih tahu. Aku percaya. Jadi… live must go on. Keep believing.
Comments