Tiga Senyum


Kemarin lusa, saat itu aku tersenyum membaca sederet kalimat yang kau kirim. Aku merasa bahagia. Tak peduli seberapa singkatnya, bagiku itu istimewa. Terima kasih.

:)

Dan kemarin ketika aku kembali melihatmu—meski masih maya. Keunikanmu. Caramu bicara. Caramu mengeluh. Aku bertaruh aku mengetik deretan kalimat itu dengan bibir yang kutarik sempurna. Aku tersenyum.

:)

Entah ini akan lama, entah hanya sementara. Aku tidak tahu. Aku hanya senang kamu kembali. Tak peduli apa pun yang berubah. Aku tak lagi menginginkan apa pun. Aku hanya ingin… kamu. Kembali aku tersenyum karena beberapa pertanyaanmu.

:)

Tiga senyum yang aku lakukan. Terima kasih. Sekuat apa pun aku bertahan, tetap… hati yang berontak. Tetap, aku masih menginginkan kastil kita. Walau tak harus membangunnya, aku masih ingin melihatnya.



Love,

Rika

Comments